Hadyd.

Di Ujung Sore Lapangan Softball

Oleh: Anur Al Hadyd

Di Ujung Sore Lapangan Softball

Bagaimana aksara menuliskanmu lagi? Rasanya kata-kata tidak akan pernah benar-benar mampu menggambarkanmu.

Di ujung sore, kau datang dengan anggun—tidak ada yang lebih anggun sore itu. Kau adalah satu-satunya yang ada di kepalaku.

Benar apa yang dikatakan ibu pemilik warung yang kau ceritakan padaku ketika kita menikmati semangkuk bakso. Keindahanmu adalah benar adanya. Tapi bagaimana aku mengatakannya padamu? Lidahku seakan membeku, seperti kehilangan kata-kata saat mataku menatapmu begitu dekat.

Kau selalu punya cara hingga membuatku jatuh, jatuh tanpa ragu ke dalam hatimu.

Dan ku katakan lagi dengan sungguh: aku akan menunggumu. Sembari itu, aku akan memperbaiki diri, agar aku layak mendampingimu dengan baik suatu saat nanti.

Dan bila kau berkenan, izinkan aku memohon kepadamu, bantu aku untuk mewujudkannya.

Sedikit demi sedikit, perlahan-lahan semoga hal-hal baik selalu menyertai kita bersama.

07 Januari 2025. Lapangan Softball Gelora Bung Karno

Bersama Sabrina Khaerani

Lapangan Softball Gelora Bung Karno

Bakso Lapangan Softball Gelora Bung Karno

Powered by wisp

1/7/2025
Related Posts
Kembang Api dan Bunga Matahari

Kembang Api dan Bunga Matahari

Tahun berganti, angin malam berembus perlahan. Malam itu, saya memandangi kembang api yang memancar indah, sambil mengucap syukur kepada Tuhan atas kesempatan dan berkat yang telah diberikan, serta atas pertemuan dengan tahun yang baru untuk membuka lembaran baru. Sembari itu, saya mengirim pesan untuknya—ia yang membuat saya jatuh, jatuh tanpa ragu ke dalam hatinya. Sebuah pesan yang berisi doa dan harapan, doa yang terus mengalir, mengiringi setiap langkah dan harapan-harapan baik untuknya.

Read Full Story
Perjalanan Hujan dan Harapan

Perjalanan Hujan dan Harapan

Pagi itu, udara dingin menyentuh kulit. Saya mengenakan pakaian sederhana, namun hati dipenuhi dengan antusiasme. Hari itu bukan sekadar tentang sebuah acara, bukan hanya tentang buku, melainkan tentang perjalanan bersamanya, Sabrina Khaerani —seseorang yang setiap kehadirannya menjelma seperti puisi tanpa jeda.

Read Full Story
© Anur Al Hadyd 2025